Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

7 Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan oleh Website Bisnis Kecil

Content
    7 Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan oleh Website Bisnis Keci

    Sebagai sebuah bisnis kecil, website Anda merupakan sebuah bagian vital dalam usaha pemasaran dan branding. Pengunjung datang ke website Anda untuk sebuah tujuan spesifik, dan Anda ingin memastikan bahwa Anda menjawab pertanyaan- pertanyaan mereka dan menggunakan website Anda untuk menjual produk maupun jasa.

    Jika Anda memiliki desain website yang salah, maka Anda dapat dengan mudah kehilangan sejumlah besar uang di awal, dan bahkan kehilangan uang lebih besar lagi pada pendapatan potensial yang mungkin Anda bisa dapatkan dengan sebuah desain website yang bagus dan berfungsi dengan baik.

    Ciptakan dasar-dasar pada website Anda dengan menghindari berbagai kesalahan yang sering dilakukan oleh para pemilik bisnis:

    Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan oleh Website Bisnis Kecil


    1. Meletakkan kepentingan di atas pengertian terhadap target pasar

    Dibanding berfokus untuk menyelesaikan website Anda secepatnya, pertama-tama, Anda harus melakukan riset terhadap target audiens pada pasar Anda. Kemudian, buatlah desain website yang berkisar pada hasil riset Anda. Misalnya, jika target pasar Anda merupakan orang tua, mungkin kontennya harus didesain dengan ukuran font yang lebih besar. Atau jika produk Anda ditujukan kepada anak muda, maka Anda harus berpikir untuk membuat website Anda kompatibel ketika diakses melalui smartphone. Apakah Anda akan menentukan kemana pengunjung Anda harus pergi ketika mereka berada di situs Anda? Jawabannya akan sangat mudah, jika Anda mengetahui pasar.

    2. Desain yang terlalu mencolok

    Perusahaan saya, Ciplex, merupakan sebuah perusahaan pengembang dan perancang web, dan kami menyadari bahwa keberhasilan di Internet memerlukan fokus pada pemasaran website – bukannya sebuah desain yang mencolok. Dalam mendesain website, Anda hanya perlu berfokus untuk membawa mereka ke tempat yang tepat, ketika mereka tiba di halaman pertama situs Anda. Terlebih lagi, website yang terlalu mencolok tidak akan terlihat baik pada telepon genggam atau tablet, dan mayoritas pengguna internet dewasa ini mengakses website melalui perangkat wireless mereka. Ingatlah bahwa ketika pengunjung datang ke website Anda, bisa jadi mereka telah mengetahui apa yang mereka inginkan. Jika dalam waktu 3 detik mereka tidak dapat memutuskan apa yang harus dilakukan, Anda mungkin perlu kembali lagi ke papan tulis.

    3. Tidak ada ‘call to action’ yang jelas

    Apa yang Anda inginkan dari para pengunjung begitu mereka menemukan website Anda? Apakah Anda ingin mereka untuk membeli produk Anda, menghubungi Anda, atau berlangganan newsletter? Anda perlu memberitahukan para pengunjung langkah mereka berikutnya beserta dengan waktunya (idealnya, sekarang!). Konten Anda haruslah menjawab pertanyaan, “Apakah dampaknya untuk saya?” kemudian kata-kata call to action yang akan memberitahukan langkah berikutnya yang harus dilakukan.

    4. Membayar terlalu sedikit atau terlalu banyak

    Anda tidak tahu berapa kali orang datang ke perusahaan saya setelah mereka menyewa jasa desainer murahan, dan membiarkan mereka membuat keputusan bisnis yang buruk, hingga berakhir dengan produk yang buruk. Pada saat yang sama, banyak perusahaan yang tergiur dengan biro desain mahal yang bekerja sama dengan beragam brand besar, dan tidak menyadari bahwa mungkin para biro desain tersebut tidak dapat membantu bisnis kecil yang digeluti oleh ROI. Jangan buat anggaran Anda membengkak hanya pada website, namun lakukanlah riset untuk memastikan Anda menerima produk yang berkualitas.

    5. Konten yang basi

    Pelanggan berharap agar website Anda memiliki informasi terkini mengenai produk, layanan, dan perusahaan Anda. Ketika website Anda tidak mampu menyediakan informasi ini, maka mereka akan menganggap Anda sudah tidak lagi menjalankan bisnis ini atau Anda tidak inovatif dan kompetitif. Konten website Anda harus dialamatkan pada keperluan pelanggan (atau pelanggan potensial), serta diperbarui setiap ada perubahan. Jika Anda memiliki blog, dengan memperbaruinya paling tidak seminggu sekali, dapat membantu para pengunjung website Anda dan membuat mesin pencari pun terbantu. Sebagai tambahan, hindari meletakkan link pada halaman Facebook atau Twitter, jika Anda hanya memiliki segelintir followers. Orang akan menganggap bisnis Anda terlalu kecil, dan tidak akan menggunakan produk atau jasa Anda.

    6. Mencoba menyasar semua orang

    Kembali lagi pada mengetahui target pasar Anda; website Anda akan menjadi berantakan jika Anda mencoba untuk mengakomodir semua jenis pengunjung yang mungkin mengunjungi website Anda. Langkah terbaik adalah dengan menemukan jenis pengunjung yang paling sering mengunjungi situs Anda dan ciptakanlah pengalaman terbaik untuk mereka. Apabila Anda mencoba untuk memuaskan semua khalayak, maka Anda akan berakhir dengan tidak memuaskan siapa pun.

    7. Memilih untuk membuat sendiri

    Situs Anda seringkali menjadi pengalaman pertama pelanggan Anda dengan brand Anda. Jika Anda tidak memiliki pengalaman desain, apakah Anda berpikir dapat mampu melakukannya dengan baik? Ingatlah bahwa kesan pertama merupakan segalanya. Jangan biarkan pelanggan Anda mengasumsikan hal yang salah mengenai bisnis Anda hanya karena desain website yang buruk.

    Bagaimana menurut Anda? Kesalahan desain web manakah yang paling menyulitkan Anda?