Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengenalan dan Cara Melakukan Drive Test Jaringan 2G 3G dan 4G

Content
    Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, internet berkembang dengan sangat pesat. Hal ini bisa anda lihat dari penggunanya yang semakin meningkat dan menjangkau semua kalangan, baik itu di perkotaan maupun di pelosok desa.

    Untuk dapat menentukan jangkauan jaringan di suatu wilayah tentunya memiliki cara atau langkah-langkah, salah satu caranya yaitu di kenal dengan nama Drive Test. Drive Test memungkinkan anda untuk mengetahui jangkauan suatu jaringan baik itu jaringan 2G 3G maupun 4G.

    Jika anda ingin belajar cara melakukan Drive Test jaringan, anda dapat mengikuti langkah- langkah berikut. Sebelumnya akan lebih baik jika anda mengenal dan mengetahui apa itu Drive Test ? alat - alat yang digunakan untuk Drive Test maupun tujuan dilakukannya Drive Test tersebut. Berikut penjelasan selengkapnya.

    Apa Itu Drive Test ?

    Drive Test adalah metode atau teknik untuk mengukur dan menilai jangkauan, kapasitas, dan Kualitas Layanan dari jaringan radio seluler.

    Teknik ini terdiri dari menggunakan kendaraan bermotor yang berisi peralatan pengukuran antarmuka udara jaringan radio seluler yang dapat mendeteksi dan merekam berbagai parameter fisik dan virtual dari layanan seluler di wilayah geografis tertentu.

    Dengan mengukur apa yang akan dialami pelanggan jaringan nirkabel di area tertentu, operator nirkabel dapat membuat perubahan terarah pada jaringan yang memberikan jangkauan dan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.

    Untuk melakukan Drive Test di butuhkan kendaraan bergerak yang dilengkapi dengan peralatan pengukuran pengujian drive. Peralatan tersebut biasanya perangkat elektronik yang sangat khusus yang terhubung ke handset seluler OEM.

    Ini memastikan pengukuran realistis dan dapat dibandingkan dengan pengalaman pengguna yang sebenarnya.

    Tujuan Drive Test

    Tujuan drive test adalah mengumpulkan informasi jaringan secara real di lapangan. Informasi yang dikumpulkan merupakan kondisi aktual Radio Frequency (RF) di suatu Base Transceiver Station (BTS) maupun dalam lingkup base station sub-system (BSS) yang dilakukan dengan mobil sehingga pengukuran dilakukan secara bergerak.

    Saat perjalanan dilengkapi dengan peta digital, GPS, handset dan software drive test, seperti Agilent, Nemo (Nokia), TEMS (Ericsson), dan Rohde & Schwarz. Selain tujuan tersebut, dalam proses drive test juga dapat bertujuan khusus untuk optimasi suatu jaringan seperti berikut :

    • Mengetahui Coverage sebenarnya di lapangan, apakah sudah sesuai dengan prediksi Coverage pada saat Planning.
    • Mengetahui parameter jaringan di lapangan, apakah sudah sesuai dengan parameter Planning dan Optimasi.
    • Mengetahui Performansi jaringan setelah di lakukan perubahan seperti penambahan atau pengurangan TRX.
    • Mengetahui adanya Interferensi dari sel-sel tetangga.
    • Mencari adanya Poor Coverage atau daerah yang memiliki daya terima signal yang rendah.
    • Mencari RF issue yang berkaitan dengan adanya Drop Call atau Block Call.
    • Mengetahui Performansi jaringan operator lain atau Benchmarking.


    Parameter Drive Test Jaringan 2G dan 3G

    Drive Test Jaringan 2G 3G dan 4G memiliki beberapa parameter yang harus anda ketahui. Diantaranya yaitu parameter untuk verifikasi data BTS seperti Broadcast Control Channel, Absolute Radio Frequency Channel dan Cell Global Identity. Berikut penjelasan selengkapnya.

    Parameter Drive Test Jaringan 2G (GSM)

    Parameter untuk drive test GSM ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu parameter untuk verifikasi data BTS dan parameter untuk verifikasi kualitas jaringan. Paramater untuk verifikasi data BTS adalah sebagai berikut:

    • Broadcast Control Channel (BCCH),merupakan frekuensi carrier yang digunakan pada saat downlink untuk mentransmisikan informasi system. Frekuensi carrier yang digunakan oleh BTS 2G yaitu GSM900: 890-915 MHz dan DCS1800: 1805-1880 MHz.
    • Absolute Radio Frequency Channel (ARFC), merupakan konversi dari BCCH yang bernilai MHz diubah menjadi nomor-nomor kanal.
    • Cell Global Identity (CGI),merupakan sebuah identititas (ID) yang unik dari cell-cell dalam suatu jaringan seluler untuk mengenali posisi user berdasarkan cell.
    • Base Station Identity Code (BSIC), membedakan BTS-BTS berdekatan yang mempunyai   BCCH dan ARFC yang sama.

    Parameter drive test GSM juga dikelompokan berdasarkan kulitas jaringan. parameter berdasarkan kualitas jaringan diantaranya sebagai berikut:

    • RxLev (Reception Level) yaitu level daya yang diterima oleh MS (Mobile Station) dalam satuan –dBm dimana semakil kecil nilai –dBm-nya maka semakin lemah level daya yang terima.
    • RxQual (Reception Quality) yaitu Tingkat kualitas sinyal yang diterima MS dengan rentang nilai 0 sampai 7 dimana semakin besar nilai RxQual maka semakin buruk kualitas sinyalnya.
    • Speech Quality Indicator (SQI) yaitu Tingkat kualitas suara pada saat menelepon yang memiliki rentang nilai antara -20 sampai dengan 30 dimana semakin besar nilai SQI semakin baik.
    • Call Setup Success Ratio (CSSR) yaitu Standarisasi prosentase tingkat keberhasilan panggilan oleh ketersediaan kanal suara yang sudah dialokasikan untuk mengetahui kesuksesan panggilan tersebut, maka ditandai dengan tone saat terkoneksi dengan ponsel lawan bicara. Standard CSSR ditentukan dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor : 12/Per/M.Kominfo/04/ 2008 bahwa prosentase CSSR harus ≥ 90% .
    • Call Completion Success Ratio (CCSR) yaitu Prosentase tingkat keberhasilan hubungan sampai berakhir tanpa terjadi drop call. biasanya dari operator ditentukan nilai standarnya agar mencapai > 98%.
    • Drop Call Ratio (DCR) yaitu Dropped Call Ratio adalah prosentase banyaknya panggilan yang jatuh atau putus setelah kanal pembicaraan digunakan. Dropped call dapat disebabkan beberapa hal seperti Rugi-rugi frekuensi radio, Co-Channel interferensi dan Adjacent interferensi dan Kegagalan proses handover. Standard DCR ditentukan dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor : 12/ Per/M.Kominfo/04/ 2008 bahwa prosentase DCR harus ≤ 5%.
    • Blocked Call Ratio (BCR) yaitu Prosentase kepadatan panggilan yang disebabkan karena keterbatasan kanal.
    • Call Setup Time (CST) yaitu waktu yang diperlukan untuk melakukan panggilan dalam satuan detik (s).

    Parameter Drive Test Jaringan 3G (WCDMA/UMTS)

    Sama halnya pada GSM, parameter untuk drive test 3G juga dikelompokkan menjadi dua yaitu parameter untuk verifikasi data BTS dan parameter untuk verifikasi kualitas jaringan. Paramater untuk verifikasi data BTS adalah sebagai berikut:

    • Cell ID, merupakan nomor unik yang digunakan untuk mengidentifikasi setiap BTS atau sektor dari BTS dalam kode area Lokasi (LAC). Pada umumnya digit terakhir dari Cell ID merupakan Sektor ID sel. Nilai 0 digunakan untuk antena Omnidirectional. Nilai 1,2,3 digunakan untuk mengidentifikasi sektor antena trisector atau bisektris. Misalnya sektor 1 BTS maka digit terakhir cell id-nya 1, dan seterusnya.
    • Universal Absolute Radio Frequency Channel Number (UARFCN), merupakan nomor kanal yang mewakili carrier UMTS sebesar 5 MHz. Nomor kanal UARFCN dihitung sesuai dengan frekuensi yang digunakan dikalikan 5. Misalnya jika frekuensi 2132,8 MHz maka UARFCN = 2132,8 MHz * 5 = 10.664.
    • Scrambling Code (SC), merupakan kode yang membedakan antar sektor BTS atau sel digunakan untuk membedakan user yang satu dengan yang lainnya.

    Parameter drive test WCDMA juga dikelompokan berdasarkan kulitas jaringan.parameter
    berdasarkan kualitas jaringan diantaranya sebagai berikut:

    • RSCP (Receive Signal Code Power) yaitu Tingkat kekuatan sinyal di jaringan 3G yang diterima ponsel sama halnya dengan RxLev pada GSM dengan satuan -dBm.
    • Ec/No (Energy Carrier per Noise) yaitu Perbandingan (ratio) antara kekuatan sinyal (signal strength) dengan kekuatan derau (noise level) atau SNR (Signal/Noise Ratio) yang dipakai untuk menunjukkan kualitas jalur (medium) koneksi. .Fungsinya sama dengan RxQual di jaringan 2G.
    • CSSR (Call Setup Success Ratio)
    • CCSR (Call Completion Success Ratio)
    • DCR (Drop Call Ratio)
    • BCR (Blocked Call Ratio)
    Untuk CSSR, CCSR, DCR, BCR dalam parameter kualitas jaringan 3G sama dengan parameter kualitas jaringan 2G/GSM.

    Data Yang Dikumpulkan Selama Drive Test

    Peralatan uji drive biasanya mengumpulkan data yang berkaitan dengan jaringan itu sendiri, layanan yang berjalan di jaringan seperti layanan suara atau data, informasi pemindai frekuensi radio dan informasi GPS untuk menyediakan pencatatan lokasi.

    Kumpulan data yang dikumpulkan selama pengukuran lapangan pengujian drive dapat mencakup informasi seperti berikut:

    • Signal intensity
    • Signal quality
    • Interference
    • Dropped calls
    • Blocked calls
    • Anomalous events
    • Call statistics
    • Service level statistics
    • Quality of Service information
    • Handover information
    • Neighboring cell information
    • GPS location co-ordinates

     

    Jenis pengujian drive Test

    Jenis-jenis pengukuran drive test dibagi menjadi mode pengukuran dan cara pengambilan data. Pada
    mode pengukuran drive test ada tiga jenis, yaitu:     

    1.Drive Test Idle Mode

    Pengukuran kualitas sinyal yang diterima MS dalam keadaan idle (tidak melakukan call/sms). Biasanya mode ini dilakukan hanya untuk mengetahui signal strength suatu area yang terindikasi low signal/no service.

    2.Drive Test Dedicated Mode

    Pengukuran kualitas sinyal diikuti dengan pendudukan kanal (long Call/Short Call ke destination number tertentu). Untuk mengukur dan mengidentifikasi kualitas voice dan data.

    3.Drivetest QoS Mode

    Pengukuran kualitas sinyal diikuti dengan pendudukan kanal dengan metode call set up dan call end dengan formula time / command squence tertentu.

    Sedangkan untuk cara pengambilan data secara drive test dibagi menjadi empat proses, antara lain:

    • Single Site Verification (SSV), merupakan drive test untuk memverifikasi setiap site bagus atau tidak.
    • Cluster, merupakan drive test yang mengukur jaringan setiap cluster atau daerah yang terdiri dari beberapa site namun hanya untuk satu operator jaringan.
    • Benchmark, merupakan drive test yang membandingkan beberapa operator dalam satu cluster atau daerah.
    • Optimasi, merupakan bagian analisa gangguan atau kurangnya service quality pada site yang sudah jadi.

    Cara Melakukan Drive Test

    1. Peralatan Drive Test

    Proses drive test membutuhkan peralatan-peralatan yang mendukung dalam pengukuran.Cara drive test berikut dilakukan menggunakan software TEMS dan adapun perlengkapan lengkapnya sebagai berikut:

    • Laptop, digunakan sebagai alat monitoring parameter hasil drive test secara visual. Laptop yang dilengkapi dengan software TEMS Investigation untuk mengambil dan mengolah data. Spesifikasi Laptop untuk drive test harus memiliki memori RAM lebih dari 1GB.
    • Perangkat Lunak TEMS, digunakan untuk drive test di luar ruangan adalah software TEMS Investigation.
    • Dongle HASP4, adalah gabungan proteksi antara hardware key (dongle) dan software yang biasanya sudah terintegrasi dengan aplikasi. Software yang terintegrasi dengan TEMS Investigation secara periodik akan memeriksa apakah hardware key tersebut valid atau tidak, jika tidak valid software tidak akan berjalan sempurna.
    • Handphone TEMS, Ada berbagai jenis Handphone yang support pada Tems investigation diantaranya adalah Sony Ericsson K800i, T610, dan W995i. Handphone sebagai terminal untuk panggilan, upload dan download data maupun video call. Dan untuk mengukur kekuatan sinyal yang diterima oleh pelanggan. Selain itu perlu juga disiapkan sim card dari operator yang akan diukur.
    • Kabel Data, untuk menghubungkan antara computer dan handphone. Kabel data yang digunakan antara lain USB, Serial.
    • Global Positioning System (GPS), Sebuah sistem yang dapat menunjukkan posisi benda di permukaan bumi secara cepat, di semua tempat, pada semua kondisi dan pada setiap waktu. GPS ini digunakan untuk tracking rute pengukuran sehingga akan diketahui posisi pengambilan data sepanjang pengukuran drivetest.
    • Aksesoris, Perangkat yang mendukung dalam pengukuran menggunakan TEMS, seperti USB Hub, Inverter, dan Charger handphone.

     2. Proses Drive Test

    Pengenalan dan Cara Melakukan Drive Test Jaringan 2G 3G dan 4G

    Pada gambar merupakan setting pengukuran data dengan pengukuran drive test outdoor. Dimana sinyal 3G yang dipancarkan oleh BTS/Node B akan diterima oleh Mobile Station (MS) atau Handphone yang akan mengirimkan data pada laptop yang terintegrasi TEMS Investigation v9.0.3. Proses pengukuran dilakukan mobile atau bergerak dengan menggunakan mobil. 

    3. Add User Equipment (UE)

    Cara menyambungkan tools (Tools Connecting) pada TEMS Investigation sebelum melakukan Drive Test seperti gambar di atas. Langkah-langkah untuk menyambungkan user equipment pada TEMS sebagai berikut:

    • Hidupkan Handset K800i kemudian perhatikan window Equipment Configuration pada workspace yang telah dibuat. 
    • TEMS Investigation 9.0.3 langsung akan mendeteksi tools apa yang dikenali dan muncul di Space Bar.
    •  Setelah semua Device dikenali, Klik ikon Connect All atau tekan tombol F2 untuk menyambungkan Device Tersebut ke TEMS Investigation.
    Jika belum terkoneksi maka indicator berubah menjadi merah.


    Pengenalan dan Cara Melakukan Drive Test Jaringan 2G 3G dan 4G

    Jika sudah terkoneksi maka indicator berubah menjadi hijau.

    Pengenalan dan Cara Melakukan Drive Test Jaringan 2G 3G dan 4G

    Selama equipment terkoneksi maka MS dalam keadaan idle atau tidak melakukan panggilan sehingga nilai dari radio parameter akan menunjukkan nilai RxLev dalam kondisi idle selama command sequence belum dijalankan.

    4. Loading Cell File

    Setelah anda telah berhasil menghubungkan semua device dan parameter yang diperlukan dan telah muncul dengan nilai tertentu, namun anda tidak mengetahui apa nama site yang sedang melayani anda. Oleh karena itu harus dimasukkan file nama-nama cell (Cell File) dengan cara sebagai berikut:

    • Pada menu bar klik Configuration, kemudian klik General.


    • Klik Cell File Load,Beri tanda pada “Use Cell Definition File”, Browse Cell File kemudian Klik OK

     

    5.  Memulai Drive Test

    Untuk memulai pengukuran drive test, hal pertama yang sangat penting adalah cek koneksi UE apakah sudah tekoneksi ke TEMS atau tidak. 

    Selanjutnya cek indikator arah GPS pada window GPS karena meskipun GPS terkoneksi dengan TEMS namun jika GPS tidak dapat mendeteksi letak posisi user, maka TEMS tidak dapat memplotting data dalam bentuk indikator warna. 

    Jadi untuk mengatasi hal tersebut maka perlu pada saat koneksi GPS, posisi user harus benar-benar di dalam lingkungan terbuka (open air) dan tanpa adanya penghalang seperti pohon, gedung, dan sebagainya hingga GPS mendeteksi letak posisi user. 

    Langkah-langkah pengukuran drive test sebagai berikut:

    • Tentukan BTS yang akan diukur baik BTS 2G atau BTS 3G (Node B)
    • Tentukan rute pengukuran drive test dengan adanya test handover, jadi memungkinkan user melakukan perpindahan sel dalam satu BTS (beda sektor) maupun antar BTS. 
    • Setting lock frekuensi atau frekuensi yang akan diukur GSM atau WCDMA. Caranya, pada window Equipment Configuration klik kanan device atau UE ® Pilih Equipment Properties ® pilih RAT Control ® pilih GSM atau WCDMA.
     
    Untuk proses drive test antara 2G dengan 3G mekanismenya sama yang berbeda hanya parameter-parameter yang diambil selama pengukuran dan lock frekuensi jaringan ini. Jika drive test 2G/GSM maka pilih GSM, jika drive test 3G(WCDMA/UMTS) maka dipilih WCDMA. 

    Namun jika ingin mengetahui kedua performansi jaringan bisa dipilih RAT Normal dimana RAT Control ini, MS bisa menerima sinyal dari frekuensi GSM dan WCDMA.
    • Jika RAT Control telah dipilih maka perlu untuk record data, hal ini sangat penting dalam proses drive test yang berlangsung. Jangan sampai data yang terukur selama mengelilingi kota tidak tersimpan karena tombol record belum diaktifkan. Untuk mengaktifkan record data, caranya tekan icon start recording. Data yang direkam akan disimpan dalam logfile.  
    • Selanjutnya akan muncul window penyimpan logfile. Masukkan nama file yang diinginkan ® klik Save.
    • Setelah data direkam, selanjutnya jalankan command sequence dengan klik icon run ( ) pada window Command Sequence.
    • Proses drive test siap dilakukan dengan mengikuti rute yang telah ditentukan sebelumnya. Tampilan TEMS saat drive sebagai berikut:
    Konversi Data Logfile ke File *.tab
    Konversi data atau export data logfile ke file *.tab dilakukan bertujuan untuk memudahkan dalam pengolahan data. File *.tab bisa dibuka menggunakan perangkat lunak MapInfo sehingga dalam pengolahan data drive test akan dilakukan di perangkat lunak tersebut. langkah-langkah untuk export data logfile sebagai berikut:  

    • Klik menu Logfile ® Export Logfile sehingga muncul tampilan export.
    • Klik Add Order  sehingga muncul tampilan Add Export Order.
    • Pilih MapInfo Tab-file dalam menu Format.
     
    • Klik Setup untuk memilih parameter-parameter yang akan dijadikan dalam bentuk *.tab. Misalnya untuk parameter 3G/UMTS, diantaranya SAN CPICH Ec/No dan SAN CPICH RSCP. Sedangkan parameter 2G/GSM, diantaranya RxLev Full dan RxQual Full. Namun pada modul ini akan dijelaskan untuk export data untuk parameter 3G/UMTS.
    • Pada tab Informtion Elements - pilih WCDMA pada Available IEs. Jika ingin yang diproses adalah parameter 2G/GSM maka pilih GSM.
    • Pilih informasi yang ingin dieksport pada kotak box informasi, misalnya SAN CPICH Ec/No - drag atau tekan.

    • Klik Edit pada Selected IEs - Didalam menu Mobile pilih MS1 (MS yang mengumpulkan informasi saat drive test) - OK.
     

    • Klik tab Option untuk mengatur report output seperti di gambar.
     

    • Tambahkan input logfile yang akan dikonversi dengan tekan Browse file.
     
    • Centang Merge output jika lebih dari satu input logfile dan hasil yang diinginkan menjadi satu data report.
    • Tentukan letak output direktori dengan tekan Browse dir.
     
    •  Klik OK sehingga muncul kembali tampilan export. kemudian pilih dan klik seperti gambar dibawah ini.
     
    • Ketika proses konversi selesai, maka muncul pesan export result, klik close untuk menutup pesan. 
     
    • Cek output pada direktori yang ditentukan tadi. Ada empat file outputnya, jika proses berjalan dengan benar.

    Itulah, sedikit pengenalan dan cara melakukan drive test. Meskipun tutorial di atas masih memiliki kekurangan, setidaknya anda dapat sedikit mengenal proses Drive Test tersebut. Sekian terima kasih.

    DAFTAR REFERENSI:

    • en.wikipedia.org/wiki/Drive_testing#Data_collected_during_drive_testing 
    • karionotelco.blogspot.com/2013/03/pengenalan-drive-test.html 
    • froye.blogspot.com/2016/04/drive-test.html  
    • www.youtube.com/watch?v=k87X7nJTpZM 
    • www.youtube.com/watch?v=v-IkGJzLq1k 
    • www.youtube.com/watch?v=Q0B-JbG4NTE 
    • #Berbagi ilmu itu indah!

    Post a Comment for "Pengenalan dan Cara Melakukan Drive Test Jaringan 2G 3G dan 4G"